Sabtu, 26 September 2015

LAPORAN PRAKTIKUM 2 ANATOMI FISIOLOGI TENTANG PENGARUH POSISI TUBUH DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

LAPORAN PRAKTIKUM 2
PENGARUH POSISI TUBUH DAN AKTIFITAS FISIK TERHADAP DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH


Disusun oleh :
Yustiana Oktavia
NIM. P27824414006

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN 
2015

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG

Denyut nadi dan tekanan darah merupakan hal yang amat penting dalam bidang kesehatan karena denyut nadi maupun tekanan darah merupakan factor-faktor yang dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai system kardiovaskuler seseorang. Denyut nadi (pressure pulse) menggambarkan frekuensi kontraksi jantung seseorang.sedangkan ntekanan darah adalah gaya yang ditimbulkan oleh darah terhadapa satuan luas dinding pembuluh darah (arteri). Tekanan ini harus adekuat yaitu cukup tinggi untuk menghailkan gaya dorong terhadap darah dan tidak boleh terlalu tinggi yang dapat menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung. Tekanan sistol adalah tekanan puncak yanmg ditimbulkan di artei sewaktu darah dipompoa kedalam pembuluh tersebut selama kontraksi ventrikel.
Denyut nadi dan tekana darah seseorang dipengaruhi oleh berbagai factor diantaranya adalah perubahan posisi tubuh dan aktifitas fisik. Dengan mengamati serta mempelajari hasil pengaruh perubahan posisi tubuh dan aktifitas fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah, kita akan memperoleh sebagian gambaran mengenai sistem kardiovaskuler seseorang.

1.2  RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darah?
2. Bagaimana pengaruh aktifitas tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darah?

1.3  TUJUAN
Mengamati dan mempelajari pengaruh posisi tubuh dan latihan fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah

1.4  SARANA
1.  Meja kerja / tempat tidur
2. Stopwatch / arloji
3. Sphygmomanometer (Tensimeter) yang terdiri atas 
a.       manometer air raksa + klep buka-tutup
b.      manset udara
c.       selang karet
d.      pompa udara dari karet + sekrup buka-tutup
4. Stetoskop
5.  Bangku
6. Metronom


1.5  TATA KERJA
       Mengamati dan Mempelajari Pengaruh Posisi Tubuh Terhadap Denyut Nadi dan Tekana Darah.
1)      a.  Memilih satu mahasiswa coba (MC1).
b.  Memilih satu mahasiswa yang bertugas memeriksa denyut nadi MC1 pada
arteri radialis.
c.   Memilih satu mahasiswa yang bertugas mengukur tekanan darah MC1 pada lengan kanan.
d. Pilih satu mahasiswa untuk mencatat data.
2)      MC1 berbaring terlentang tenang selama 2-3 menit, kemudian tentukan frekuensi dan irama denyut arteria radialis sinistra serta tekanan darah pada lengan kanan secara auskultasi selanjutnya hitung rata-ratanya.
3)      MC1 duduk tenang selama 2-3 menit, kemudian tentukan frekuensi dan irama  denyut arteria radialis sinistra serta tekanan darah pada lengan kanan secara auskultasi selanjutnya hitung rata-ratanya.
4)      MC1 berdiri tenang dengan sikap anatomis selama 2-3 menit, kemudian tentukan frekuensi dan irama  denyut arteria radialis sinistra serta tekanan darah pada lengan kanan secara auskultasi selanjutnya hitung rata-ratanya.
5)   Mencatat data sesuai format pada Tabel 1.5.1
2. Mengamati dan Mempelajari Pengaruh Aktifitas Fisik terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah.
1)               a.  Memilih satu mahasiswa  (MC-2)
MC-2 boleh sama dengan MC-1 atau mahasiswa lain dalam kelompokyang bersangkutan.
b.      Memilih satu mahasiswa yang bertugas memeriksa denyut nadi MC-2 pada arteri radialis sinistra selama praktikum point.
c.       Memilih satu mahasiswa yang bertugas mengukur tekanan darah MC-2  pada lengan kanan secara auskultasi selama praktikum point D.2.
d.      Memilih satu mahasiswa untuk mencatat data.
2)      MC-2 duduk tenang selama 2-3 menit, kemudian :
Mulai memeriksa frekuensi dan irama denyut arteria radialis sinistra sertatekanan darah pada lengan kanan secara auskultasi (masing-masing diperiksatiga kali berturut-turut).Mencatat frekuensi dan irama denyut arteri radialis sinistra serta tekanansistolik dan diastolik, selanjutnya hitung nilai rata-ratanya.
3)      Manset tetap terpasang pada lengan atas kanan (hubungan manset denganskala manometer dilepas), MC-2 melakukan latihan fisik dengan cara“STEPTEST’  yaitu dengan NAIK-TURUN BANGKU 20 kali/menit selama 2 menitdengan dipandu oleh irama metronome pada frekuensi 80 ketukan per menit.
4)      Setelah STEP TEST  berakhir, MC-2 segera duduk, mulai memeriksa frekuensidenyut arteri radialis sinistra dan tekanan darahnya masing-masing 1 kali.Data ini diharapkan tepat tercatat 1 menit setelah step test berakhir.
5)      Menentukan  memeriksa frekuensi denyut arteri radialis sinistra dan tekanan darah dengan interval 2 menit
6)      sampai nilainya kembali seperti keadaan sebelum latihan.
7)      Mencatat  data pada table 2.1.
BAB 2
PEMBAHASAN

1.1  HASIL PRAKTIKUM
TABEL 2.1.1 Data Pengaruh Posisi Tubuh terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah.


POSISI TUBUH



DENYUT NADI
PALPASI
(….x/menit)
TEKANAN SISTOLIK
AUSKULTASI (mmHg)
TEKANAN DIASTOLIK
AUSKULTASI (mmHg)

BERBARING TERLENTANG

1.68
2. 78
3. 85
RATA-RATA :  80
1.100
2. 90
3. 90
RATA-RATA : 94
1.60
2. 70
3. 60
RATA-RATA : 64

DUDUK

1.  79
2.74
3.  83
RATA-RATA : 79
1.  90
2.  90
3.  90
RATA-RATA : 90
1.  70
2.  70
3.  70
RATA-RATA : 70

BERDIRI

1.  63
2.  65
3.66
RATA-RATA : 65
1.  100
2.    90
3.  100
RATA-RATA : 97
1.  80
2.  70
3.  70
RATA-RATA : 73

  
Tabel 2.1.2 Data Pengaruh Aktifitas Fisik terhadap Denyut Nadi dan Tekanan Darah.

WAKTU


DENYUT NADI
PALPASI
(…x / menit)
TEKANAN SISTOLIK AUSKULTASI (mmHg)
TEKANAN DIASTOLIK AUSKULTASI (mmHg)

PRA LATIHAN

1.66
2. 67
3.69
RATA-RATA: 67

1.100
2.110
3.100
RATA-RATA: 103
1.80
2. 70
3.70
RATA-RATA: 73

MENIT KE-1


63

110

80

MENIT KE-2


64

100

80



PEMBAHASAN HASIL PRAKTIKUM
1.Hasil pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darah.
Pada hasil pemeriksaan denyut nadi secara palpasi, didapatkan hasil yang berbeda yang dilakukan oleh tiga orang pemeriksa pada mahasiswa coba 1 (MC1) yang sama. Dalam keadaan berbaring terlentang diperoleh hasil 68, 78, 85, dengan rata-rata 80. Dalam keadaan duduk diperoleh hasil 79, 74, 83, dengan rata-rata 79. Dalam keadaan berdiri diperoleh hasil 63, 65, 66, dengan rata-rata 65.Dan semua itu dengan irama yang kuat dan teratur. Pada percobaan ini kami menggunakan arteri radialis dextra karena denyut pada tempat tersebut sangat besar sekali. Denyut nadi tiap orang berbeda-beda tergantung dari emosi, pekerjaan, makanan, aktivitas, cara hidup dan lain-lain. Pada data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dari posisi berbaring terlentang – duduk-berdiri, denyut nadi pada mahasiswa coba  1 (MC1) mengalami penurunan.           
Selain mengukur denyut nadi kami juga melakukan pengukuran tekanan darah secara auskultasi,didapatkan hasil yang berbeda yang dilakukan oleh tiga orang pemeriksa pada mahasiswa coba 1 (MC1) yang sama. Dalam keadaan berbaring terlentang diperoleh hasil pengukuran tekanan sistolik  100, 90, 90, dengan rata-rata 94 dan hasil pengukuran tekanan diastolik 60, 70, 60 dengan rata-rata 64. Dalam keadaan duduk diperoleh hasil pengukuran sistolik  90, 90, 90, dengan rata-rata 90 dan hasil pengukuran diastolik 70, 70, 70, dengan rata-rata 70. Dalam keadaan berdiri diperoleh hasil pengukuran tekanan sistolik 100, 90, 100 dengan rata-rata 97, dan hasil pengukuran tekanan diastolik 80, 70, 70 dengan rata-rata 73. Pada percobaan ini kami menggunakan arteri brachialis dextra. Pada data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dari posisi tidur terlentang – duduk – berdiri tekanan sistoliknya turun lalu naik. Sedangkan tekanan diastoliknya selalu naik.
Pengaruh posisi tubuh terhadap denyut nadi dan tekanan darah.
            Secara teori sebenarnya posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap denyut nadi dan tekanan darah. Hal ini karena ada efek gravitasi bumi. Pada saat berbaring gaya gravitasi pada peredaran darah lebih rendah karena arah peredaran tersebut horisontal sehingga tidak terlalu melawan gravitasi dan tidak terlalu memompa. Pada saat duduk maupun berdiri kerja jantung dalam memompa darah akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi sehingga kecepatan denyut jantung meningkat. Tetapi dalam percobaan kali ini kami mendapatkan hasil dimana tekanan darah berbaring lebih tinggi daripada pada saat duduk dan berdiri. Hal ini merupakan kesalahan pemeriksa dalam melakukan pengukuran hanya tekanan diastoliknya yang naik.
2.      Pengaruh latihan fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah baik sistolik maupundiastolik.
            Pada hasil pemeriksaan secara palpasi, didapatkan hasil yang berbeda yang dilakukan oleh tiga orang pemeriksa pada mahasiswa coba 2 (MC2) yang sama. Pada saat pra latihan diperoleh hasil yaitu 66, 67, 69 dengan rata-rata 67. Hasil tekanan sistolik 100, 110, 100 dengan rata-rata 103, dan hasil tekanan diastolik 80, 70, 70 dengan rata-rata 73,3. Setelah melakukan latihan fisik naik turun bangku 20 kali/ menit dalam 2 menit  diperoleh data bahwa pada menit pertama denyut nadinya 63 kali, tekanan sistolik 110 mmHg, dan tekanan diastolik 80 mmHg. Pada menit ketiga hasilnya adalah denyut nadi sebanyak 64 kali, tekanan sistolik 110 dan tekanan diastolik 80 mmHg dan data tersebut nilainya telah dianggap kembali seperti keadaan sebelum latihan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pada menit pertama terjadi penurunan denyut nadi, kenaikan tekanan sistolik dan tekanan diastolik.
Pengaruh aktifitas fisik terhadap denyut nadi dan tekanan darah
            Aktifitas fisik menyebabkan perubahan yang besar dalam sistem sirkulasi dan pernapasan. Pada menit pertama seharusnya terjadi kenaikan denyut nadi dan tekanan darah yang drastis karena masih belum biasa melakukan hal tersebut, tetapi lama kelamaan tekanan darah dan denyut nadi menurun karena kerja jantung kembali normal. Dalam percobaan kali ini kami mendapatkan hasil dimana denyut nadi malah menurun setelah aktifitas fisik dilakukan. Hal ini merupakan kesalahan pemeriksa dalam melakukan pengukuran. Tetapi pada pemeriksaan tekanan sistolik dan diastolik hasilnya telah sesuai dengan teori.

BAB 3
PENUTUP 
3.1 KESIMPULAN
1.  Secara teori sebenarnya posisi tubuh sangat berpengaruh terhadap denyut nadi dan tekanan darah. Hal ini karena ada efek gravitasi bumi. Pada saat berbaring gaya gravitasi pada peredaran darah lebih rendah karena arah peredaran tersebut horisontal sehingga tidak terlalu melawan gravitasi dan tidak terlalu memompa. Pada saat duduk maupun berdiri kerja jantung dalam memompa darah akan lebih keras karena melawan gaya gravitasi sehingga kecepatan denyut jantung meningkat.
2.  Aktifitas fisik menyebabkan perubahan yang besar dalam sistem sirkulasi dan pernapasan. Pada menit pertama seharusnya terjadi kenaikan denyut nadi dan tekanan darah yang drastis karena masih belum biasa melakukan hal tersebut, tetapi lama kelamaan tekanan darah dan denyut nadi menurun karena kerja jantung kembali normal.
3. Dalam percobaan kali ini kami mendapatkan hasil dimana tekanan darah berbaring lebih tinggi daripada pada saat duduk dan berdiri. Hal ini merupakan kesalahan pemeriksa dalam melakukan pengukuran hanya tekanan diastoliknya yang naik.
4. Dalam percobaan kali ini kami mendapatkan hasil dimana denyut nadi malah menurun setelah aktifitas fisik dilakukan. Hal ini merupakan kesalahan pemeriksa dalam melakukan pengukuran. Tetapi pada pemeriksaan tekanan sistolik dan diastolik hasilnya telah sesuai dengan teori.

DAFTAR PUSTAKA
Guyton, AC. and Hall, JE 2006. Texbook of Medical Physiology. 11th Edition., W.B. Sanders Co., Philadelphia.
Sherwood L, 2010. Human Physiology from Cells to Systems.
Ganong, WF. 2005. Review of Medical Physiology. 22th Edition, Appleton & Lange A Simon & Schuster Co., Los Altos, Califronia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar