Sabtu, 26 September 2015

Sekilas tentang Water Birth



WATER BIRTH

Persalinan di air merupakan perkembangan yang relatif baru yang diperkenalkan di Perancis, Eropa  pada tahun 1803.  Pada 1970-an, beberapa bidan dan dokter di Rusia dan Perancis  menjadi tertarik dengan cara-cara membantu bayi melakukan transisi dari dalam kehidupan di dalam rahim dengan kehidupan di luar sehalus mungkin.
Keprihatinan mereka bahwa perawatan bersalin modern, dengan banyak intervensi, membuat bayi menjadi traumatis. Beberapa dokter, termasuk dokter kandungan Perancis Frederic Leboyer (1983), berpikir bayi dapat terkena dampak seumur hidup karena cara mereka lahir ke dunia.
Proses melahirkan di air akhir-akhir ini marak dijadikan pilihan oleh beberapa wanita yang ingin merasakan proses persalinan yang sedikit berbeda dari biasanya. Akan tetapi yang membedakannya hanyalah tempat kelahirannya saja, apabila pada umumnya dilakukan di tempat tidur sementara proses melahirkan ini dilakukan di sebuah kolam yang berisikan air hangat. Jadi seorang ibu akan dimasukkan ke kolam tersebut sejak terjadi pembukaan ke enam dalam proses persalinan.

Kekurangan Dan Kelebihan Proses Melahirkan Di Air
Adapun sebelum memutuskan untuk melakukan proses kelahiran dengan metode ini, setidaknya terdapat beberapa kekurangan dan juga kelebihan dari proses melahirkan di air atau water birth yang perlu anda ketahui.
Kekurangan metode water birth adalah :
1.      Proses kelahiran dengan metode ini mempunyai risiko terkena  infeksi. Terkadang ketika proses pendorongan bayi, seorang ibu tidak dapat mengontrol gerakan mengejan sehingga ada kotoran yang ikut keluar. Meskipun hal ini terbilang normal, akan tetapi ini mempunyai risiko terkena infeksi.
2.       Adanya kekhawatiran bayi yang lahir akan menghirup air. Meskipun sebenarnya bayi mempunyai cara untuk melindungi diri yang disebut dengan drive refleks untuk menutup jalur udara mereka, akan tetapi para ahli percaya bahwa bayi tetap mempunyai risiko menghirup air jika dalam keadaan :
-           Bayi terkejut selama proses persalinan sehingga mereka berupaya untuk menghirup udara
-          Di angkatnya kepala bayi sebelum badan mereka terlahir sepenuhnya
-          Terganggunya suplai oksigen melalui plasenta
Apabila proses persalinan mengalami komplikasi, maka ibu harus segera keluar dari kolam. Hal ini terjadi jika :
-          Terdapat masalah pada detak jantung bayi
-          Terjadi pendarahan
-          Meningkatnya tekanan darah ibu
-          Ibu merasa pusing atau lelah
-          Proses persalinan berjalan lambat

Bidan atau dokter harus mengangkat bayi ke permukaan secepat mungkin untuk bernafas. Dalam hal ini ada beberapa kasus menyebabkan tali pusar bayi terputus secara tidak sengaja. Kekhawatiran tali pusar akan menjadi terkompresi atau kusut. Hal ini bisa memungkinkan bayi terengah-engah serta menghisap air ke dalam paru-paru.

Kelebihan metode water birth adalah :
-       Efek rileks dari air hangat bisa mencegah rasa sakit akibat kontraksi serta membantu melancarkan proses persalinan.
-       Seorang ibu akan merasa bisa memegang kendali serta bisa mengontrol tubuh selama proses persalinan berlangsung.
-        Dengan medium air bisa membuat ibu merasa seolah-olah mengambang dan terasa lebih ringan. Selain itu ibu juga bisa mencari posisi yang nyaman selama persalinan.
-       Bisa mengurangi rasa sakit pada bagian perut dan punggung
-       Proses water birth ini bisa membantu ibu tetap tegak ketika proses persalinan sehingga ibu bisa mendorong bayi untuk keluar lebih mudah.

Manfaat bagi ibu

Ibu akan merasa lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses persalinan menjadi elastis. Metode ini juga akan mempermudah proses mengejan. Sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan. Di dalam air proses pembukaan jalan lahir akan berjalan lebih cepat.

Manfaat bagi bayi

Manfaat persalinan di air bagi bayi adalah dapat menurunkan risiko cedera kepala bayi, peredaran darah bayi akan lebih baik sehingga tubuh bayi akan cepat memerah setelah dilahirkan. Meskipun belum dilakukan penelitian mendalam, namun pakar kesehatan meyakini bahwa lahir dengan metode ini memungkinkan IQ bayi menjadi lebih tinggi dibandingkan bayi yang lahir dengan metode lain.

Resiko dan prasyarat

  1. Kemungkinan air kolam tertelan oleh bayi sangat besar. Kondisi ini menyebabkan proses membutuhkan bantuan dokter kebidanan dan kandungan, juga spesialis anak yang akan melakukan pengecekan langsung saat bayi lahir. Sehingga jika ada gangguan bisa langsung terdeteksi dan diatasi.
  2. Hipotermia atau suhu tubuh terlalu rendah akan dialami ibu jika proses melahirkan berlangsung lebih lama dari perperkiraan.
  3. Bayi berisiko mengalami temperature shock jika suhu air tidak sama dengan suhu si ibu saat melahirkan yaitu 37 derajat celcius.
  4. Tidak dapat dilakukan oleh ibu yang memiliki panggul kecil , sehingga harus melahirkan dengan bedah cesar.
  5. Bila bayi berisiko sungsang lebih baik hindari melakukan persalinan di air.
  6. Bila si ibu memiliki penyakit herpes,, bisa berisiko menularkan penyakit tersebut melalui mata, selaput lendir dan tenggorokan bayi, karena kuman herpes dapat bertahan diair.
  7. Kolam plastik yang digunakan harus benar benar steril agar tidak rentan terinfeksi kuman dan virus lainnya.

Tahapan persalinan

Proses persalinan di air memiliki tahapan yang sama seperti melahirkan normal. Pada persalinan dalam air si ibu merendamkan tubuhnya ke dalam air hangat yang diyakini dapat membuat sirkulasi pembuluh darah jadi lebih baik. Air hangat dapat memengaruhi efektivitas kontraksi rahim. Sehingga waktu tempuh dalam proses persalinan ini lebih singkat daripada proses melahirkan normal biasa.

Referensi
Majalah Parenting Indonesia. Edisi: November 2007. Halaman 96


Tidak ada komentar:

Posting Komentar